MANAJEMEN
KATA PENGANTAR
Buku Manajemen PMR, yang merupakan penyempurnaan dari Pedoman
Pembinaan PMR terbitan PMI Pusat Tahun 90an, disusun sebagai panduan bagi pengurus, staf, relawan (pembina PMR,
pelatih PMI, dll), dan instansi dalam membina dan mengembangkan PMR mulai dari perekrutan,
pelatihan, Tri Bakti PMR, pengakuan serta penghargaan.
Banyak cara untuk membina dan mengembangkan PMR. Namun yang paling penting dalam proses pembinaan dan pengembangan PMR adalah PMI dan remaja saling memahami dan menghargai harapan-harapan kedua belah pihak. Para remaja bergabung dengan PMI karena berbagai motivasi dan harapan, namun PMI mempunyai anggota PMR untuk satu harapan – kebutuhan akan SDM (Sumber Daya Manusia) berkualitas untuk melaksanakan dan meningkatkan kualitas kegiatan-kegiatan kemanusiaan, mempromosikan 7 Prinsip PM/BSM Internasional, dan mengembangkan kapasitas organisasi PMI. Dengan demikian waktu, tenaga, pikiran, dan komitmen mereka perlu mendapat pengakuan dan penghargaan.
Kebutuhan untuk mempunyai PMR beserta proses pengembangannya tentu saja memerlukan dana, waktu, tenaga, pikiran, dan komitmen PMI disemua tingkatan, yang dapat dilakukan dengan banyak cara mengingat telah banyaknya pengalaman pengurus, staf, dan relawan dalam melaksanakan kegiatan kepalangmerahan, serta banyaknya peluang menjalin jejaring dan kerjasama.
Terima kasih kepada IFRC, Palang Merah Jepang, dan Palang Merah Jerman yang telah membantu memberikan masukan dan pendanaan selama proses penyusunan buku ini sejak tahun 2004. Terima kasih kepada pengurus dan staf PMI Daerah dan Cabang diseluruh Indonesia yang bersama-sama dengan PMI Pusat berdiskusi, melakukan revisi, pengembangan, dan finalisasi buku dalam beberapa kali lokakarya. Terima kasih juga kepada para relawan PMI (Pembina PMR, pelatih PMI), dan tentu saja anggota PMR Mula, Madya, dan Wira atas ide-ide dan kontribusinya sehingga buku ini ada untuk kita.
Jakarta, Pebruari 2008
BAB I
PENDAHULUAN
A. PALANG MERAH REMAJA
Palang Merah Remaja
(PMR) adalah wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja PMI, yang
selanjutnya disebut Anggota PMR. Terdapat di PMI Cabang diseluruh Indonesia,
dengan anggota lebih dari 1 juta orang, anggota PMR merupakan salah satu
kekuatan PMI
dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dibidang kesehatan
dan siaga bencana, mempromosikan 7 Prinsip PM/BSM Internasional, serta
mengembangkan kapasitas organisasi PMI.
|
|
B. MANAJEMEN PMR
1.
Pengertian
Manajemen PMR
merupakan proses pembinaan dan pengembangan anggota remaja PMI agar dapat
mendukung peningkatan kapasitas organisasi dan pelayanan PMI, yang dilaksanakan
melalui kegiatan Tri Bakti PMR
2.
Siklus manajemen PMR
3.
Tujuan manajemen PMR
Membangun dan
mengembangkan karakter PMR yang berpedoman pada Prinsip Kepalangmerahan untuk
menjadi relawan masa depan
Tri Bakti
|
Karakter
|
Peningkatan ketrampilan hidup sehat
|
Bersih, sehat
|
Pelayanan masyarakat
|
Kepemimpinan, peduli, kreatif, kerjasama
|
Persahabatan nasional dan internasional
|
Bersahabat, ceria
|
4.
Hasil yang diharapkan
§ Meningkatnya kualitas positif anggota PMR sehingga
dapat berperan dalam kegiatan kepalangmerahan (yang selanjutnya disebut Tri
Bakti PMR), baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan proses
pengambilan keputusan[1] terkait
masalah remaja
§ Anggota PMR sebagai kader relawan
5.
Pendekatan manajemen PMR
§ Pendekatan Sebaya,
yaitu anggota
PMR dapat menjadi model/contoh, memberikan dukungan, serta menjadi pendidik
sebaya dalam upaya meningkatkan ketrampilan hidup sehat antar remaja
§ Pendekatan
Youth Centre[2],
yaitu PMI Cabang sebagai pusat pembinaan dan pengembangan PMR, termasuk
memfasilitasi proses pengembangan kelompok dan anggota PMR, serta KIE
(Komunikasi, Informasi, dan Edukasi)
6.
Pelaksana manajemen PMR
Pembinaan dan
pengembangan PMR dilaksanakan oleh PMI, dan pihak-pihak terkait pembinaan dan
pengembangan remaja a.l. Diknas, Disorda, Depag, sekolah, instansi
7.
Sumber Dana manajemen PMR
Berasal dari PMI,
anggota PMR, donor, pihak sekolah, maupun instansi yang bersifat tidak
mengikat, bermanfaat bagi kedua belah pihak, dan sesuai dengan ketentuan PMI
C. DASAR PELAKSANAAN MANAJEMEN PMR
1.
AD/ART PMI
2.
Kebijakan PMI tentang PMR
3.
Rencana Strategis PMI
BAB II
PEREKRUTAN
J Perekrutan adalah peningkatan jumlah anggota dan kelompok PMR. Melalui proses
promosi, pendaftaran, dan wawancara, maka perekrutan memberitahukan remaja
bahwa dengan bergabung dengan PMI, mereka dapat melakukan sesuatu yang memang
mereka ingin lakukan
J Perekrutan dilakukan setahun sekali pada bulan Juli
– Agustus, sebagai Bulan Perekrutan Nasional sekaligus memperingati Hari
Remaja Internasional dan Hari PMR (12 Agustus)
|
|||
|
Ingat!
PMI juga akan “diwawancara” dan “diseleksi” oleh para remaja sebagai salah
satu organisasi tempat mereka ingin bergabung menyumbangkan waktu, tenaga,
pikiran, maupun material
|
A. SASARAN PEREKRUTAN
1.
Sekolah (SD/MI,
SMP/MTs, SMA/SMK/MA atau sederajat) dan luar sekolah
2.
Remaja berusia 10 –
17 tahun
B. PROSES PEREKRUTAN
1.
Promosi
Kreatif menggali ide
untuk menarik minat remaja bergabung dengan PMI. Siapa sasaran promosi? Mengapa
remaja tertarik dengan PMI? Dimana dan kapan PMI akan melakukan perekrutan?
Bagaimana PMI membuat media dan melakukan promosi? Pertanyaan-pertanyaan
sederhana yang mengawali perencanaan dan pelaksanaan promosi perekrutan.
Banyak
cara berpromosiJ
Kontak personal
Merekrut anggota PMR
melalui orang-orang yang telah kita kenal, misal staf, relawan, tetangga,
teman, bahkan mereka yang telah menjadi anggota PMR. Ajaklah mereka merekrut
remaja bergabung dengan PMI. Jadikanlah mereka sebagai orang-orang yang bisa
dihubungi oleh remaja.
Media
Televisi, radio, koran, dan masih banyak lagi
jenisnya. Bekerjasamalah dengan media
Publikasi sirkulasi khusus
Majalah
atau tabloid milik PMI, sekolah, maupun instansi. Secara rutin kirimkan
artikel, foto, press release tentang kegiatan PMI dan apa yang telah
dilakukan anggota PMR.
Presentasi
Siapa
yang paling tahu kondisi dan kebutuhan remaja disuatu lingkungan?
Berbicaralah dengan pihak-pihak pengambil kebijakan (misal: kepala dinas
pendidikan, departemen agama, pemuka agama dan masyarakat, pimpinan sekolah
atau instansi), serta mereka yang mempunyai hubungan terdekat dengan remaja
misal guru, orang tua, dan sesama remaja. Mintalah waktu kepada sekolah,
dinas pendidikan, kelompok masyarakat, pada saat pertemuan orang tua siswa,
pertemuan kelompok-kelompok remaja, MOS (Masa Orientasi Siswa) untuk
mempresentasikan kegiatan PMI, termasuk apa peran anggota PMR, manfaat apa
yang didapat jika bergabung dengan PMI, dan bagaimana PMI memberikan
penghargaan dan pengakuan terhadap kerelawanan mereka.
Pameran
PMI
dapat menyelenggarakan pameran ini, atau bergabung dengan acara pameran yang
diselenggarakan oleh pihak lain. Berkreasilah agar pengunjung pameran
tertarik dan kemudian mau bergabung menjadi anggota PMR. Pemutaran film,
majalah dinding, pementasan drama atau seni, poster, leaflet, foto, banner
sangat mendukung penyampaian pesan.
Surat
Selebaran,
surat tertutup dapat menjadi alternatif promosi.
Teknologi modern
Website, email, mailing list dapat digunakan
sebagai cara promosi
Kegiatan Kepalangmerahan
Anggota PMR mengadakan Tri Bakti PMR dengan
melibatkan remaja atau sekolah yang belum mempunyai PMR sehingga menarik
minat mereka untuk bergabung menjadi anggota PMR. Proses ini merupakan peran
PMR dalam membantu PMI Cabang melakukan promosi, publikasi, dan advokasi
|
BAB
III
PELATIHAN
A. KURIKULUM
Materi yang harus dikuasai
anggota PMR:
Gerakan Kepalangmerahan
|
Sejarah, lambang, kegiatan kepalangmerahan,
penyebarluasan 7 prinsip
|
Kepemimpinan
|
Bekerja sama, berkomunikasi, bersahabat, menjadi
pendidik sebaya, memberikan dukungan, menjadi contoh perilaku hidup
sehat
|
Pertolongan Pertama
|
Menghubungi dokter/rumah sakit, melakukan
pertolongan pertama di sekolah dan rumah, menolong diri sendiri jika bencana
terjadi
|
Sanitasi dan Kesehatan
|
Merawat keluarga yang sakit dirumah, perilaku
hidup sehat, kebersihan diri dan lingkungan
|
Kesehatan Remaja
|
Kesehatan reproduksi, Napza, HIV/AIDS
|
Ayo Siaga Bencana (seri Kesiapsiagaan Bencana)
|
Jenis bencana, cara-cara pencegahan,
mempersiapkan diri, teman, dan keluarga menghadapi bencana
|
Donor Darah
|
Kampanye donor darah, merekrut donor darah
remaja, mempersiapkan diri menjadi pedonor, mengadakan kegiatan donor darah
pada saat wabah demam berdarah atau setelah kejadian bencana
|